Bahan pustaka dan proses penyajiannya



  

MAKALAH
BAHAN PUSTAKA DAN PROSES PENYAJIANNYA
Dosen Pengajar : Furoidatul Husniah


Di Susun Oleh :
·         ARY NURYANTI                             (130210402067)
·         DWI SILVIYA INDAH OK               (130210402065)
·         YULIAS ANGGRAENI                    (130210402072)
·         VIVI DIAH AYU PURWATI                        (130210402091)
·         ZAINULOH                                       (130210402030)



Fakultas keguruan Dan ilmu pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Universitas Jember
Tahun ajaran 2013 – 2014


KATA PENGANTAR

          Puji syukur kehadirat allah SWT  yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tidak ada halangan sesuatu apapun.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yaitu Perpustakaan. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak. Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih kepada:
1.  Ibu. Furoidatul Husniah  selaku dosen pengajar mata kuliah perpustakaan  yang  telah memberikan bekal materi  untuk penyusunan makalah ini.
  1. Rekan – rekan dan semua pihak yang membantu penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena  itu kami mengharapkan kritik dan saran yang  sifatnya membangun. Demi kesempurnaan makalah dimasa mendatang..
Semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang budiman.


                                                                                    Jember, 13 September 2013

                                                                                                penulis



1.  Definisi Bahan Pustaka
Bahan pustaka adalah suatu unsur dalam sistem perpustakaan, yang memiliki peran penting karena memiliki  nilai informasi yang mahal. Bahan pustaka seperti terbitan buku, surat kabar dan majalah , dan bahan audio visual seperti audio kaset, video, slide, CD-Rom dan sebagainya.
Pemeliharaan bahan pustaka tidak hanya secara fisik saja, namun juga meliputi isinya yang berbentuk informasi yang terkandung di dalamnya.
Pemliharaan merupakan kegiatan mengusahakan agar bahan pustaka yang kita kerjakan tidak cepat mengalami kerusakan, awet, dan bisa dipakai lebih lama serta bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan.
            Bahan pustaka masa kini tidak hanya berupa buku, majalah, atau bahan tercetak lainnya, tetapi dapat juga berupa bahan terekam pada piringan hitam, pada pita magnetik, seperti kaset, pita video, compact disk (CD), CD-ROM, diskette, film semacam mikrofilm, mikrofiche. Petugas perpustakaan perlu mengenal jenis bahan pustaka agar dapat mengadakan bahan pustaka secara benar, sesuai dengan kebutuhan informasi instansinya, serta mampu mengolah sesuai dengan metode yang benar, dan mudah menyajikan bahan pustaka tersebut sehingga dapat memuaskan pengguna informasi.

2.  Jenis- jenis Bahan Pustaka
A.Bahan pustaka dapat dibedakan menurut :
1.   Bentuk fisiknya, yaitu terdiri dari :
-          bahan yang digunakan
-          ukurannya
-          beratnya
-          jumlah halaman
2.   Isi keilmuannya , yaitu terdiri dari :
-          kegunaan / tujuan pembuatannya
-          isi / subjek
-          keaslian 
3.Cara Terbit dapat di bedakan sebagai berikut :
-          subjekotoritas pengarang
-          sumber
-          metode penyebaran



3.  Dilihat dari cara terbit dan bentuk penampilannya bahan pustaka dapat dibedakan sebagai berikut :

 1.  MONOGRAF (BUKU)
            Monograf adalah sebutan lain untuk buku, dan digunakan untuk membedakan terbitan tersebut dengan terbitan berseri. Monograf berisi satu topik atau sejumlah topik (subjek) yang berkaitan, dan biasanya ditulis oleh satu orang. Selain itu, monograf merupakan terbitan tunggal yang selesai dalam satu jilid dan tidak berkelanjutan.
Ciri – ciri Monograf adalah sebagai berikut :
1.      Isinya membahas satu permasalahan pokok, kalaupun terdiri dari beberapa makalah (misalnya dalam prosiding seminar) maka semua makalah berhubungan dengan tema pokok dari seminar tersebut.
2.      Berjilid.
3.      Mempunyai halaman judul.
4.      Terdapat daftar isi.
5.      Teks yang dibagi dalam bab-bab.
6.      Terdapat lembar pendahuluan dan / atau kata pengantar.
7.       Terbit dalam satu jilid atau beberapa volume
dengan bentuk jilid sama.
8.      Umumnya memiliki ISBN (International
Standard Book Number).
2.  MONOGRAF SERI
Ciri – ciri Monograf Seri adalah sebagai berikut :
1.      Isinya membahas satu permasalahan pokok, kalaupun terdiri dari beberapa makalah (misalnya dalam prosiding seminar) maka semua makalah berhubungan dengan tema pokok dari seminar tersebut
2.      Mempunyai judul seri yang tetap.
3.      Memiliki nomor seri yang berkesinambungan.
4.      Selain ISBN (International Standard Book Number).
5.      Monograf seri sering memiliki juga ISSN (International Standard Serial Number).


3.  MONOGRAF ANALITIK
Ciri – ciri  Monograf  Analitik adalah sebagai berikut :
1.      Memiliki ciri umum seperti monograf, tetapi isinya, baik seluruhnya maupun sebagian terdiri dari sekumpulan makalah yang berdiri sendiri, namun satu
sama lain saling berkaitan dalam satu subjek,
2.      Memiliki ISBN.
4.  MONOGRAF ANALITIK BERSERI
Ciri – ciri Monograf Analitik Berseri  adalah  sebagai berikut :
1.      Memiliki Ciri umum sama dengan monograf analitik, tetapi juga memiliki ciri Monograf seri.
2.      Pada monograf analitik berseri terdapat judul seri yang tetap disertai nomor seri yang berkesinambungan, biasanya ada ISBN dan ISSN.
5.  TERBITAN BERSERI  (SERIAL)
Ciri – ciri terbitan berseri / berkala, adalah sebagai berikut :
1.      Memiliki judul seri, yang selalu sama pada setiap nomor penerbitan.
2.      Publikasi yang diterbitkan secara berturutturut, bernomor, bervolume, umumnya berjangka waktu terbit (frekuensi) tertentu.
3.      Isinya terdiri dari artikel-artikel, ada pula yang berartikel tunggal.
4.      Terdapat halaman editor/redaksi.
5.      Daftar isi merupakan daftar artikel yang dimuat.
Contoh –contoh terbitan berseri, adalah :
a)      Majalah, magazin, buletin, journal, risalah laporan tahunan, bulanan, mingguan
b)      Buku tahunan
c)      Serial
d)      Seri monograf, monograf berseri
6.    TERBITAN YANG BERSIFAT SEMENTARA (EPHEMERAL MATERIALS)
Ciri-ciri terbitan sementara :
1.      Bersifat selebaran/pengumuman
2.      Bentuknya kecil dan mudah dibawa
3.      Isinya tidak lengkap.
4.      Budah dipahami dan  terbit tidak teratur
Contoh-contoh terbitan sementara :
a)      Brosur
b)      Leaflet
c)      Pamflet
d)      Selebaran
e)      Reprint
7.BAHAN PUSTAKA BUKAN BUKU
 Ciri Bahan Pustaka Bukan Buku :
1.      Materi yang mempunyai objek
2.      Rekaman suara
3.      Media pandang dengar.
4.      Materi elektronik, optik, magnetik
5.      Kombinasi berbagai material dalam satu kesatuan.
Contoh Bahan Pustaka Bukan Buku :
a)      Atlas, Grafik
b)      Pita suara, CD, Kaset
c)      Film bersuara
d)      CD Room , Disket
e)      Kit Pendidikan
8.BAHAN PUSTAKAN REFERENS
Bahan Referens adalah buku-buku yang berisi informasi yang umumnya disajikan secara sistematis, dan diperuntukkan bagi pembaca yang memerlukan informasi pelengkap atau tambahan pada waktu membaca bahan pustaka.
Yang termasuk jenis bahan referens adalah kamus, ensiklopedia, direktori, buku statistik, bibliografi, indeks, abstrak, almanak, atau yearbook.



 4. Pengertian Pengadaan Bahan Pustaka
Perpustakaan sekolah akan dapat berfungsi dengan baik sebagai sumber informasi dan sumber belajar apabila di perpustakaan sekolah tersedia bahan pustaka yang menunjang kegiatan belajar. Dengan adanya bahan pustaka ini siswa dapat belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Bahan pustaka yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa adalah bahan pustaka yang secara terus-menerus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya.
Pengadaan bahan pustaka adalah upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan pustaka. Upaya peningkatan kualitas bahan pustaka dilakukan dengan mengadakan bahan pustaka yang belum dimiliki atau yang terbaru sesuai dengan perkembangan ilmu, pengetahuan, dan teknologi, Sebaliknya peningkatan kuantitas bahan pustaka adalah upaya peningkatan jumlah bahan pustaka agar kebutuhan warga sekolah dapat dipenuhi.
Adapun beberapa metode dalam pengadaan bahan pustaka adalah sebagai berikut :
(1) Pembelian, untuk meringankan biaya pembelian, kita bisa melakukan pembelian di bursa buku-buku bekas atau menelusuri pameran-pameran buku karena pameran buku biasanya memberikan diskon besar-besaran, kesempatan seperti ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi pengelola perpustakaan. 
(2) Tukar-menukar, kita bisa melakukan kerja sama dengan perpustakaan yang lain dengan tukar-menukar koleksi dengan cara peminjaman jangka panjang. Sehingga  pemustaka bisa memanfaatkan koleksi dari perpustakaan yang lain.
(3) Hadiah, untuk mendapatkan buku secara cuma-cuma/ hadiah, maka perpustakaan dan pustakawan harus pro aktif bekerja sama dalam mencari unit kerja atau instansi atau LSM mana yang dapat menghadiahkan buku-bukunya bagi keperluan perpustakaan. Pendekatan ini sangat diperlukan, karena dengan adanya permohonan yang resmi dari pejabat perpustakaan akan memudahkan proses pustakawan dalam memperoleh buku-buku yang di perlukan perpustakaan secara cuma-cuma.
(4) Sumbangan, perpustakaan dan pustakawan harus pro aktif mencari perpustakaan yang akan mengadakan penyiangan koleksi, sehingga bisa membuat permohonan buku-buku hasil penyiangan tersebut bisa disumbangkan dan dimanfaatkan oleh perpustakaan kita.
(5) Kerjasama, kita bisa mendapatkan bahan pustaka dengan melakukan kerjasama, misalnya dengan penerbit dan penulis dengan  mendapatkan harga buku-buku yang serendah-rendahnya dengan kualitas yang sama dengan buku yang bagus dan mahal.
 (6) Terbitan Sendiri, metode pengadaan koleksi yang terakhir adalah dengan memproduksi sendiri koleksi perpustakaan. Contoh kongkrit dari metode pengadaan ini antara lain adalah kliping atau karya tulis yang dihasilkan oleh pustakawan, siswa dan guru yang kemudian dihimpun menjadi koleksi perpustakaan.

5.PENGELOLAAN BAHAN PUSTAKA MENURUT JENISNYA

Pengelolaan bahan pustaka menurut jenisnya dibedakan menjadi beberapa macam,diantaranya :

A. Pengelolaan Buku ( monograf )
1) Monograf ada 2 macam,yaitu monograf biasa dan monograf berseri.Dua jenis monograf   tersebut dicacat dalam Buku Induk Registrasi Buku.Kegiatan itu yang disebut Registrasi Buku. 
2) Monograf berseri ditandai dengan adanya judul seri yang tetap dan nomer yang berurutan,hanya judul monografnya yang berubah.Pada saat penerimaa monograf berseri dilakukan pencatatan pada kartu registrasi majalah dan yang dicatat hanyalah judul seri dan nomor majalahnya saja.
3) Selanjutnya kedua jenis monograf tersebut dikatalogisasi dengan metode katalogisasi buku,ditentukan nomer klasifikasinya,diberi kantong buku,kartu buku ,dan slip tenggal serta diberi label nomor panggil pada punggung bukunya.
4) Selanjutnya buku sudah dapat disusun pada rak berdasarkan nomor klasifikasinya.
5) Apabila manograf seri hendak diletakkan bersama sama dengan monograf seri yang sama, tetapi berkainan nomor, maka dapat diperlakukan seperti majalah.

B. Pengelolan Majalah / Serial
1) Majalah atau jurnal,atau serial,atau terbitan berkala mempunyai judul seri yang cukup mencolok.Selain itu juga memiliki volume,nomor,tahun terbit(yang umumnya terbit berkala dengan frekuensi tertentu),dan senantiasa pembaca menantikan nomor terbitan selanjutnya.
2) Majalah tidak diregistrasikan pada buku induk,tetapi cukup dengan kartu registrasi (record card atau kardeks)
3) Data yang dicatat dalam jurnal antara lain keterangan judul,ISSN,kala terbit,nomor terbit yang diterima dan asal perolehannya.
4) Majalah yang pertama kali diterima tetap dikatalog,dengan jumlah perbanyakan sesuai kebutuhan,namun cukup dilakukan satu kali katalogisasi untuk setiap judul seri,sedangkan nomor nomor lanjutan cukup dicantumkan pada kartu registrasi.
5) Majalah tidak perlu diberi label nomor panggil
6) Penusunan dalam rak dilakukan menurut abjad judul majalah,selanjutnya di dalam judul penyusunannya dilakukan menurut volume,nomor,dan tahun terbit majalah tersebut.
7) Rak penyimpanan majalah harus terpisah dari rak koleksi buku yang lain.
8) Penjilidan biasanya dilakukan ketika judul majalah dan nomor nomor dalam suatu volume sudah lengkap.
C. Pengelolaan Terbitan yang Bersifat Sementara
Contoh dan penanganannya :
1) Brosur,leaflet,pamflet,selebaran dan reprint biasanya dikumpulkan dan ditempatkan pada rak khusus.Rak tersebut daat disusun berdasarkan subjek/subsektornya,susunan alfabetis pengarang,atau instansi penerbit
2) Terbitan ini bila dianggap penting dapat diberi sampul tambahan dan diolah seperti buku,namun katalog yang dibuat harus diberi keterangan tambahan khusus mengenai bentuknya,misalnya pada nomor panggil diberi tanda kode hufur B
r. Yang berarti brosur.

D. Pengelolaan Koleksi Non Buku yang Tercetak
 Contoh dan penanganannya :
1) Peta,atlas,grafik,foto,diagram,atau gambar perlu pula dibuatkan kartu katalog.Keterangan mengenai materi biasanya telah dicantumkan oleh pembuatnya.
2) Data yang harus dicacat dalam katalog antara lain judul,cacatan agenda,metode reproduksi,dan data yang disertakan dalam judul.
3) Penyimpanan jenis ini memerlukan alat khusus,misalnya laci laci horisontal untuk peta,atlas,grafik,dsb

E. Pengelolaan Bahan Pustaka Terekam
1) Film,filmstrip,kaset rekaman suara,kaset video dan materi audio visual lainnya juga perlu dibuatkan katalog pula.Pengelolaan katalognya antara lain :
ukuran film atau pita rekaman,warne reproduksi(berwarna atau hiham putih)  ,suara,durasi.
2) Sementarakoleksi berupa slide dapat disimpan pada kotak kotak khusus setelah setiap slide tersimpan pada sampul penyimpanannya,berikan pembatas untuk masing masing slide.Berikan nomor kode untuk setiap slide atau setiap slide yang ada.




                                                DAFTAR PUSTAKA
www.slideshare.net/.../9-bahan-pustaka-dan-proses-penyajiannya
 Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Grasindo
 Hamakonda, Towa. 2008.Pengantar Klasifikasi Perpsepuluhan Deway. Jakarta : Gunung Mulia
 Lasa Hs. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher
Taufiq A.D dan Tri S. 2000. Pedoman Pengelolaan Perpustakaan  Madrasah. Yogyakarta: BEP-FKBA-LPPI 
http://google.com/pengolahan Bahan Pustaka-by rusandy







PENUTUP

           Syukur alhamdulillah  kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
           Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata Kuliah Bahasa Indonesia yaitu Perpustakaan.
           Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak. Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
           Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena  itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Demi kesempurnaan makalah dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang budiman .

                                                                                Penulis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hambatan Dalam Menyimak

Pandangan Ilmiah Tentang Manusia Dan Implikasi pendidikannya